Stok Pupuk Non Subsidi (dok: Pupuk Indonesia)
Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengembangkan inovasi penerapan pertanian presisi sebagai langkah antisipasi disrupsi industri.
Hal itu berupa pemanfaatan teknologi informasi untuk menentukan rekomendasi pemupukan presisi dengan menggunakan teknologi satelit untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengolah informasi keragaman spasial dan temporal pada lahan kebun kelapa sawit, yang dinamakan PreciPalm (Precision Agriculture Platform for Oil Palm).
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, Precipalm dapat menyediakan informasi mengenai kondisi nutrisi unsur makro lahan kelapa sawit secara cepat dan presisi dalam bentuk peta digital lahan. Kamudian diolah dari citra satelit dan model matematis.
Informasi karakteristik lahan ini kemudian digunakan untuk menjadi dasar dalam menghasilkan rekomendasi pemupukan N (Nitrogen), P (Phosphor), K (Kalium) dan Mg (Magnesium), serta dapat digunakan untuk pemantauan kondisi nutrisi lahan perkebunan paska pemupukan secara realtime.
“PreciPalm merupakan solusi pertanian presisi berbasis satelit pertama di Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit. PreciPalm dapat memberikan manfaat dalam mendukung efektifitas manajemen pemeliharaan kebun kelapa sawit di Indonesia," kata Bakir kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).
Menurut Bakir, inovasi PreciPalm yang merupakan bagian dari transformasi bisnis PupukIndonesia Grup ini akan meningkatkan daya saing produk pupuk Perseroan di era industri 4.0. Pertanian presisi merupakan upaya efektif untuk mendapat keuntungan optimal dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian linkungan.
“PreciPalm menjadi salah satu rencana strategis dalam transformasi bisnis PI Grup, dimana Perusahaan dituntut untuk mampu fokus pada customer oriented,” terang Bakir.
PreciPalm memberikan prospek yang sangat baik untuk mendukung pemasaran pupuk NPK non subsidi. Prospek pemanfaatan Precipalm menurut Bakir juga sangat strategis, karena baru Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim yang memiliki solusi rekomendasi pemupukan berbasis satelit.
Petani sawit dapat fokus pada peningkatan produktivitas kebun sawit dengan menerapkan prinsip pertanian presisi sebagai cara menuju pertanian modern, seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.
“PreciPalm dapat menjadi cikal bakal penopang kesuksesanPI Grup dalam mengimplementasikan solusi pertanian melalui rekomendasi pemupukan presisi,” ungkapnya.
Sumber https://www.liputan6.com/