KBRN, Jakarta: Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Nasional Mansuetus Darto menyatakan, program biodiesel B30 yang digulirkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum dinikmati oleh petani sawit.
"Saat ini petani sawit terutama petani swadaya belum terlibat dalam program biodiesel B30, bahan baku program biodiesel saat ini berasal dari kebun-kebun perusahaan sendiri bukan dari kebun-kebun petani swadaya, tidak ada satupun kelembagan tani saat ini yang mensuplay bahan baku kepada perusahan-perusahaan yang memproduksi biodiesel B30 tersebut," kata Darto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/12/2020).
Padahal, lanjutnya, banyak petani swadaya disekitar perusahan-perusahaan ini, petani-petani swadaya ini justru menjual buahnya kepada tengkulak, lodingram, yang menyebabkan harga sangat rendah diterima oleh petani, "Artinya ini program biodiesel ini belum mampu mensejahterakan petani sawit, tegas darto.
Untuk itu, ia meminta program biodiesel ini harus dievaluasi karena belum ada keterlibatan petani sawit dan peningkatan kesejahteraan petani sawit dari program ini.
Setelah itu, menurutnya Kementerian ESDM harus segera membuat aturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan yang memproduksi biodiesel membeli bahan baku untuk kebutuhan biodiesel berasal dari kebun-kebun petani sawit terutama sawit swadaya melalui kemitraan dengan koperasi-koperasi milik petani.
“Memang saat ini petani swadaya banyak yang tidak memiliki kelembgaan koperasi tetapi ini harus menjadi tangung jawab perusahaan-perusaan tersebut mulai melakukan pendampingan kepada petani sawit mebangun koperasi dan melatih petani sawit. ini harusnya wajib dilakukan karena perusahaan-perusaan biodiesel ini mendapatkan subsidi yang besar dari dana sawit yang sudah dikumpulkan oleh Badan Pengelola Perkebunan Sawit (BPDPKS),” paparnya.
Darto mencatat jumlah dana sawit yang dikumpulkan oleh BPDPKS tersebut sejak tahun 2015-2019 senilai Rp47.28 triliun. Alokasi untuk subsidi program biodiesel paling mayoritas dari tahun 2015 hingga 2019 sangat besar berjumlah Rp.30.2 triliun atau 89.86% dari total dana sawi.
"Sementara yang disalurkan untuk petani melalui program peremajaan sawit rakyat hanya petani Rp4.5 triliun sampai dengan saat ini," tegasnya.
Sebelumnya, Dadan Kusdiana selaku Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa jumlah petani yang terlibat dalam program mandatori biodiesel di on farm sekitar 1.198.766 petani dan pada off farm sekitar 9.046 orang pada tahun 2020.
Sumber : https://rri.co.id/ekonomi/951242/program-biodiesel-b30-belum-dinikmati-petani-sawit