SPKS Petani Sawit Swadaya Anggota SPKS di Riau Dapat Sertifikasi RSPO>
Nasional

Petani Sawit Swadaya Anggota SPKS di Riau Dapat Sertifikasi RSPO

JAKARTA  -  Anggota Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tambusai Sejahtera (PPSTS) mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di awal 2022. Anggota dari perkumpulan PPSSTS yang mendapatkan sertifikasi RSPO berjumlah 102 petani dengan luasan lahan 345,94 ha.

Mardoli, manager ICS, dari perkumpulan PPSSTS mengatakan bahwa anggotanya yang sudah sertifikasi adalah petani sawit swadaya murni dengan rata-rata luasan sekitar di bawah 3 ha yang berlokasi di empat desa, yaitu Desa Batas, Rambah, Sungai Kumango, dan Tambusai Barat.

Sebagai organisasi petani sawit dengan jumlah anggota 72 ribu yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, SPKS telah menargetkan anggotanya masuk dalam skema sertifikasi RSPO.

Sekjen SPKS Nasional Mansuetus Darto mengatakan, SPKS memiliki komitmen untuk mentransformasikan petani sawit anggota organisasi untuk masuk dalam standar pasar minyak sawit dunia.

"Target kami pada 2023 akan ada 1000 petani sawit anggota kami didorong masuk dalam sertifikasi RSPO. Saat ini sudah ada 102 petani dengan luas 345,94 ha di Rokan Hulu yang dapat sertifikasi RSPO. Selanjutnya akan menyusul di Kabupaten Sekadau-Kalbar, Paser - Kaltim, Siak - Riau, dan Labura Sumut," kata Mansuetus Darto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (2/7).

Sertifikasi RSPO sangat penting karena bisa menjadi bagian dari strategi untuk perbaikan tatakelola sawit di Indonesia yang selama ini banyak tantangannya. Melalui skema sertifikasi RSPO petani sawit swadaya akan di data by name, by address, dan by spatial/polygon ini akan memperbaiki data petani sawit dan juga bisa mendukung upaya pemerintah dalam percepatan STDB, kelembagaan berupa koperasi akan dibangun serta dibekali dengan pelatihan-pelatihan manajemen pengelolaan koperasi yang baik dan kuat.

 

Petani sawit juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan _Good Agricultural Practice_ (GAP) seperti Pemupukan, Semprot, Perawatan, Panen, Pelatihan Hama Terpadu (PHT), Pelatihan Penggunaan Pestisida, dan lainnya.

"Selain pelatihan-pelatihan tersebut, petani sawit juga didorong untuk melakukan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan anggota RSPO di sekitar mereka," tambah Darto,.

Mansuetus Darto menambahkan, agar RSPO dan anggotanya bisa mendukung petani-petani swadaya di Indonesia untuk masuk dalam skema sertifikasi RSPO ini, praktik-praktik perusahaan harus berubah.

"Berubah dari yang oportunis, tidak peduli dengan petani sawit swadaya, menjadi baru, untuk memajukan petani kecil di Indonesia dan menghormati lingkungan," tegas Darto.

Ketika petani kecil mendapatkan sertifikasi, itu adalah langkah menuju transformasi pasar yang penting, tidak hanya untuk pembangunan berkelanjutan, tetapi juga agenda RSPO.

Sumber : https://investor.id/business/298629/petani-sawit-swadaya-anggota-spks-di-riau-dapat-sertifikasi-rspo

Sumber :

Perkembangan Harga TBS

Berita Harga TBS

Agenda

Agenda Lainnya

Link Terkait

Cerita Petani
Selengkapnya