Bengkulu, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, pada bulan Februari ini kembali menaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit ditingkat pabrik sebesar Rp 1.126/kg dari sebelumnya Rp 1.080/kg.
“Mulai minggu kedua Februari harga TBS sawit di Bengkulu, naik sebesar Rp 46/kg dari sebelumnya Rp 1.080/kg. Kita harapkan dengan kenaikan ini harga TBS sawit ditingkat petani minimal Rp 1.000/kg,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan kepada SP, di Bengkulu, Rabu (13/2).
Ia mengatakan, selama 2019, Pemprov Bengkulu sudah dua kali menaikan harga TBS sawit. Pertama pada awal Januari lalu harga TBS dinaikan dari Rp 800/kg menjadi Rp 1.080/kj dan kedua pada Februari ini dari Rp 1.080 menjadi Rp 1.126/kg.
Baca Juga : Anggota DPR Ini Nilai Produktivitas Sawit Indonesia Masih Rendah
Kenaikan harga TBS sawit tersebut, selain disebabkan harga CPO dipasar internasional mulai membaik juga permintaan barang tersebut di sejumlah negara mengalami kenaikan dari sebelumnya.
Hal ini terjadi karena keteganggan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok mulai meredah, sehingga permintaan Crude Palm Oil (CPO) di pasar dunia mulai membaik, sehingga harga CPO di dalam negeri sedikit meningkat dari sebelummnya.
Penyebab lain kenaikan harga TBS sawit dua bulan terakhir, kata Ricky karena kebutuhan bahan baku untuk memproduksi bio disel di dalam negeri meningkat secara signifikan dari sebelumnya.
“Kita berharap harga TBS sawit terus meningkat sehingga petani Bengkulu, kembeli bergairah mengurus kebun sawitnya yang sempat ditinggalkan akibat harga TBS anjlok hanya Rp 400/kg pada pertengahan 2018 lalu,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Arpan (44), salah seorang petani sawit di Kabuaten Seluma. Ia mengaku sedikit gembira karena harga TBS sawit ditingkat pabrik naik dikisaran Rp 1.126/kg dari sebelumnya Rp 1.080/kg.
Soalnya, jika harga TBS ditingkat pabrik menyentuh diangka Rp 1.126/kg, maka harga ditingkat petani paling rendah Rp 1.000/kg. “Harga TBS ditingkat petani Rp 1.000/kg, sudah lumayan baik dari sebelumnya hanya Rp 400/kg,” ujarnya.
Dengan harga TBS sawit ditingkat petani Rp 1.000/kg tersebut, maka hasil panen petani akan meningkat dari selama ini, sehingga mereka bisa merawat kebunnya dan membeli pupupk.
“Selama ini harga TBS sawit hanya Rp 400/kg, petani tidak bisa berbuat apa-apa. Uang hasil panen sawit buat makan keluarga saja tidak cukup, boroh-boroh membeli pupuk dan merawat kebun,” ujarnya.
Namun dengan harga TBS sekarang Rp 1.000/kg, sebagian hasil panen masih bisa disisakan untuk membeli pupuk dan merawat kebun. Sebab, tanaman sawit jika tidak diberi pupuk yang cukup produksinya rendah.
“Saya berharap harga TBS sawit di Bengkulu, terus meningkat hingga Rp 1.600/kg, sehingga kesejahteraan petani sawit di daerah ini semakin membaik,” ujar Arpan.
Sumber : https://www.beritasatu.com/