SPKS Harga Sawit Naik Tapi di Tingkat Petani Murah, Ternyata Ini Penyebabnya>
Daerah

Harga Sawit Naik Tapi di Tingkat Petani Murah, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga TBS ditingkat pabrik, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berkisar diharga tertinggi Rp 1.218 per kilogram untuk sawit usia 10-20 tahun dan Rp 1.013 untuk sawit usia 3 tahun.
Tapi ternyata harga ditingkat petani masih rendah. Harga paling rendah yang diterima petani sawit bervariasi, berkisar di harga Rp 800 per kilogram.

Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya mengatakan harusnya dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo yang membebaskan pajak ekspor sawit bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Karenanya kita ingin tahu apa permasalahannya di Bangka Belitung. Harga sawit memang naik, tapi ditingkat petani sawit masih sangat rendah,” kata Didit Srigusjaya saat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan SKPD terkait, Rabu (6/2/2019).
Hadir mendampingi dalam RDP tersebut, Wakil Ketua DPRD Babel, Tony Purnama, serta anggota DPRD Babel. Hadir juga Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung, Juadi beserta staf dan Ketua Satgas Pangan, Kombes Mukti Juharsa.
Selisih harga yang cukup signifikan Rp 400 per kg, ini harus diatasi. Disinyalir ketimpangan harga ini akibat adanya penampung dan pemegang delivery order (DO) dari perusahan kelapa sawit (PKS).
Distribusi dari petani ke PKS yang terlalu panjang ini menyebabkan timbul biaya. Biaya ini kemudian dibebankan kepada petani.
“Harusnya harga yang ditetapkan itu sudah harga yang terima petani. Dan ini akan kita perjuangkan terus. Karenanya kita minta distribusi yang panjang, seperti pemegang DO dan penampung ini harus dipangkas agar selisih harga sawit tidak jauh seperti ini,” kata Didit Srigusjaya. (Bangka Pos / Hendra)

Sumber : http://bangka.tribunnews.com/

Perkembangan Harga TBS

Berita Harga TBS

Agenda

Agenda Lainnya

Link Terkait

Cerita Petani
Selengkapnya